Program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa

Program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD) sebagai bagian dari implementasi Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 untuk mewujudkan Kampus Merdeka Mandiri (KMM) di lingkungan LLDIKTI Wilayah IV.  Program ini merupakan penerapan kolaborasi pentahelix yaitu sinergi antara LLDIKTI Wilayah IV, Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah dan Masyarakat agar memiliki ownership dalam peningkatan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Dengan tema “Perguruan Tinggi Serentak Bergerak, Bersinergi, dan Berkolaborasi Membangun Desa untuk Jabar Juara dan Banten Mandiri, Maju dan Sejahtera”. Dengan program ini Perguruan Tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan dinamika masyarakat. Perguruan Tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau lembaga lainnya dalam pengembangan IPTEKS. Perguruan Tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah di masyarakat.

Program ini bertempat di Sundamekar, kecamatan Cisitu, kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Rentang waktu pelaksanaannya adalah 4 bulan atau setara dengan 20 SKS, waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 17 Februari-17Juni 2024. Sasaran program ini adalah mahasiswa perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah IV dari berbagai disiplin ilmu yang sudah ditetapkan sesuai kriteria, STT Terpadu Nurul Fikri mengirimkan 5 mahasiswa atas nama:

1. Anisa Oktapiani, 0110121275, Sistem Informasi, 2021.
2. Mirza Latus Sokhifah, 0110121284, Sistem Informasi, 2021.
3. Rafiza Arraihan, 0110121113, Sistem Informasi, 2021.
4. Anyelir Salsabila Putriajni, 0110121160, Sistem Informasi, 2021.
5. Ilham Maulana Hakim, 0110121331, Sistem Informasi, 2021.

Melalui program ini diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa. Serta dapat mengasah softskill kemitraan, kerjasama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan, Aktifitas mahasiswa fokus pada penurusan kemiskinan, serta peningkatan kualitas hidup, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.