Pendidikan dan kebudayaan saling terkait, yaitu dengan pendidikan bisa membentuk manusia atau insan yang berbudaya, dan dengan budaya juga bisa menuntun manusia untuk hidup yang sesuai dengan aturan atau norma yang dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Pendidikan karakter menanamkan nilai-nilai budaya dan agama. Pendidikan tidak hanya menghasilkan manusia yang pintar tapi juga berkarakter. Pendidikan juga ada dua perspektif yaitu individu (mengembangkan kecakapan individu) dan sosial (pewarisan nilai-nilai budaya).
Pada Senin, 17 Oktober 2022 di Auditoruium Kampus B STT Nurul Fikri telah diadakan Kuliah Umum STT Nurul Fikri dengan pemateri Kuliah Umum Ir. H. Nuroji, M.Si. (Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra). Peserta Kuliah Umum seluruh Mahasiswa STT-NF Angkatan 2021 & 2022, secara offline dan online menggunakan aplikasi Zoom dan Youtube Live STT Nurul Fikri.
Selain mahasiswa yang hadir dalam Kuliah Umum ini, dari Ketua STT Nurul Fikri Bapak Dr. Lukman Rosyidi, S.T., M.M., M.T., Pembina Yayasan Profesi Terpadu Nurul Fikri Bapak Drs. Musoli, Dosen-Dosen STT-NF, Staf Ahli dari Ir. H. Nuroji, M.Si. yaitu Bapak Juanda dan Bapak Jamaludin, serta seluruh civitas akademika STT Nurul Fikri. Kurang lebih peserta yang mengikuti Kuliah Umum ini ada seribuan peserta. Setelah penyampaian Kuliah Umum ada juga Pengumuman Mahasiswa Berprestasi, baik Prestasi Akademik maupun Non Akademik STT Nurul Fikri.
Acara dimulai dengan sambutan Ketua STT Terpadu Nurul Fikri oleh Bapak Dr. Lukman Rosyidi, S.T., M.M., M.T. dan sambutan Pembina Yayasan Profesi Terpadu Nurul Fikri oleh Bapak Drs. Musoli. Kemudian setelah sambutan, acara initinya yaitu penyampaian materi Kuliah Umum oleh Bapak Ir. Nuroji, M.Si. Beliau menyampaikan “Diperlukan untuk mengantisipasi generasi muda ke depan agar terputus dari perilaku yang tidak berkarakter baik”. Lalu, karakter yang baik terbentuk dari nilai-nilai budaya, norma sosial, dan nilai-nilai agama (iman dan taqwa).
Nilai budaya dan norma sosial yang dimaksud adalah hemat, bersih, kreatif, produktif, percaya diri, berambisi, tolong menolong, gotong royong, sopan santun dan mempunyai jiwa kasih sayang. Adapun metode pendidikan karakter yang disampaikan yaitu tentang proyek-proyek kegitan, bimbingan teori dan praktik, interaksi guru dan siswa, orang tua dan anak, masyarakat dan lingkungannya.
Dari kesimpulan yang disampaikan oleh Bapak Nuroji adalah pendidikan mengemban dua kewajiban esensial yaitu meningkatkan kecakapan individual dan pelestarian nilai-nilai budaya lalu pendidikan karakter juga sangat penting untuk kesempurnaan hidup.
Setelah penyampaian materi Kuliah Umum selesai disampaikan oleh Bapak Nuroji, ada 3 pertanyaan dari mahasiswa-mahasiswi untuk Bapak Nuroji yaitu Jika dari nilai-nilai budaya dalam pendidikan seperti yang bapak jelaskan ada yang tidak terealisasi dalam pendidikan, bagaimana cara mengatasinya? Dan apa pengaruhnya terutama untuk mahasiswa seperti kita?, Bagaimana peran kita sebagai mahasiswa IT dalam pengembangan pendidikan berbasis budaya, sedangkan pembelajarannya lebih fokus pada saintek atau teknologi dibandingkan dengan sosial dan budaya?, Menurut bapak peluangnya seperti apa untuk pengembangan budaya dengan pendekatan teknologi sekarang ini karena minat anak muda skrg lebih banyak ke hal-hal yg digital seperti games,dll? Kalau dari program pemerintah apa ada hal khusus yang mendukung kegiatan tersebut sehingga kita dapat berkontribusi?
Setelah tanya jawab, acara selanjutnya adalah penyerahan simbolis Beasiswa KIP-K dan ucapan terima kasih dari Yayasan Profesi Terpadu Nurul Fikri untuk Bapak Nuroji. Kemudian, pengumuman Mahasiswa Berprestasi Akademik dan Non Akademik. Dan diakhiri dengan pembacaan doa dan foto bersama. Dengan Kuliah Umum ini semoga dapat memotivasi dan menambah ilmu baru untuk semuanya yang hadir dan diharapkan kepada para Mahasiswa-Mahasiswi STT Nurul Fikri agar dapat merealisasikan pendidikan karakter yang baik serta dapat menanamkan didalamnya tentang nilai-nilai budaya dan agama.