STT Terpadu Nurul Fikri (STT-NF) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat adaptif teknologi melalui Pekan Pengmas Batch 2 Tahun 2025 yang sukses digelar selama empat hari berturut-turut, mulai tanggal 23 hingga 26 Juni 2025. Mengangkat tema “Inovasi Digital sebagai Strategi Peningkatan Daya Saing Masyarakat”, kegiatan ini menjadi ruang kolaboratif antara akademisi, praktisi, dan masyarakat umum dalam membedah potensi digital untuk menjawab tantangan zaman.
Kegiatan yang digelar secara daring melalui Zoom ini menghadirkan 39 narasumber terpilih dari berbagai latar belakang keilmuan—mulai dari teknologi informasi, kewirausahaan, pendidikan, hingga bioteknologi. Dengan total delapan sesi utama yang terbagi dalam dua sesi per hari (pagi dan siang), setiap harinya ratusan peserta disuguhi ragam materi inovatif yang menjembatani dunia akademik dan kebutuhan riil masyarakat. Antusiasme peserta tercermin dari partisipasi aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab, serta interaksi selama dokumentasi dan pengumuman doorprize.

Pada hari pertama, diskusi dimulai dari isu lingkungan dengan pendekatan teknologi, seperti pengelolaan sampah digital dan transformasi digital di masyarakat, hingga penguatan konten kreator Indonesia di kancah global. Pemanfaatan Virtual Reality (VR) untuk pendidikan dan pentingnya kolaborasi pengetahuan di era digital juga menjadi highlight yang memperkaya wacana transformasi sosial berbasis teknologi.
Hari kedua mengangkat topik seputar green computing, keamanan siber, kecerdasan buatan (AI), dan integrasi teknologi dalam sektor pendidikan dan pelayanan publik. Di sesi siang, bahasan berfokus pada digitalisasi layanan akademik, marketplace untuk UMKM, hingga perlindungan kampus cerdas dari ancaman digital.
Memasuki hari ketiga, peserta diajak menggali lebih dalam tentang tantangan AI di bidang keamanan, dokumentasi kampus berbasis Laravel Filament, hingga pengembangan chatbot cerdas. Tak kalah menarik, sesi siang menyuguhkan praktik penerapan IoT dan machine learning dalam pertanian, etnografi digital untuk UMKM, dan pelatihan berbasis VR.

Kegiatan ditutup pada hari keempat dengan beragam topik yang menyoroti strategi IT governance, inovasi pendidikan di era revolusi AI, serta peran teknologi digital dalam pengembangan bisnis dan layanan publik. Pada sesi terakhir, peserta diajak memahami peran inovasi bioteknologi dan machine learning dalam bidang kesehatan dan akuakultur, serta pengembangan model smart city dan solusi berkelanjutan untuk isu plastik.
Pekan Pengmas Batch 2 ini menjadi bukti nyata peran perguruan tinggi, khususnya STT Terpadu Nurul Fikri, dalam mewujudkan ekosistem masyarakat yang inklusif, adaptif, dan melek teknologi. Dengan mengedepankan prinsip kolaborasi, transfer pengetahuan, dan relevansi isu, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi inspirasi dalam mendorong pertumbuhan masyarakat cerdas berbasis digital kedepannya.